Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Rabu, 02 Mei 2018

Transmisi Atas Tanah Dan Bawah Tanah


MAKALAH
DASAR TELEKOMUNIKASI
“Transmisi Atas Tanah Dan Bawah Tanah”



    OLEH
      KELOMPOK 4 :

 Umar                       (E1D1 17 018)
                                 WahyuAditya           (E1D1 17 019)
 Wardi                      (E1D1 17 020)
 Yulian Budi Anto    (E1D1 17 021)
 YusrimanSaangi      (E1D1 17 022)



JURUSAN S-1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018




KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Transmisi Atas Tanah Dan Bawah Tanah” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Asminar,ST,MT. Selaku Dosen mata kuliah Dasar Telekomunikasi UHO yang telah memberikan tugas ini kepada   kami.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa sebenarnya transmisi atas tanah dan bawah tanah itu dalam telekomuniksi itu. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa    saran    yang    membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenandan kami memohon kritikdan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.


Kendari, 28 Maret 2018




                                                                                                                                 PENYUSUN












DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………........i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………......ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1.LatarBelakang....................................................................................................1
1.2.RumusanMasalah...............................................................................................1
1.3.Tujuan................................................................................................................1
1.4  Manfaat.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Transmisi (Jaringan) Atas Tanah.......................................................................3
2.2 Beberapa Keuntungan Dan Kerugian Transmisi Atas Tanah............................8
2.3 Transmisi (Jaringan)Bawah Tanah....................................................................8
2.4 Keuntungan Dan KerugianTransmisiBawah Tanah.........................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................14
3.2. Saran…………………………………………………....................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di zaman modern seperti sekarang ini, komunikasi begitu penting bagi semua orang.Apalagi internet.Siapa sih yang tidak mengenalnya?Semua orang pasti pernah meng-gunakannya. Baik untuk mengunduh gambar taupun lagu maupun file yang mungkin dibu-tuhkan untuk bahan materi.
Tahukah Anda, bahwa untuk dapat menikmati internet dengan nyaman, tidak bisa begitu saja kita meminta lalu akan muncul layaknya cerita dongeng. Butuh suatu media untuk dapat mengirimkan data-data yang kita butuhkan tadi. Jarak yang jauh membuat para peneliti komunikasi untuk membuat saluran tanpa menggunakan sinyal dari satelit yang tentu saja banyak sekali hambatan yang akan dijumpai pada penggunaan jasa satelit.
Jaringan distribusi atas tanah dan bawah tanah dewasa ini telah banyak digunakan, terutama untuk perkotaan atau wilayah yang tersebar di Indonesia. Kedua transmisi ini sama mempunyai keunggulan tersendiri. Beberapa fasilitas juga menggunakan konstruksi jaringan atas tanah dan bawah tanah seperti industri dan pusat-pusat layanan komersial. Penggunaan lain dari saluran bawah tanah seperti jaringan yang melewati sungai, jalan tol atau pada persilangan saluran transmisi.
Salah satu pengguna kabel atas tanah dan bawah tanah terbesar terdapat di Sidoarjo Jawa Timur, selain karena merupakan kota industri dan banyak berkembangnya perumahan yang menggunakan saluran kabel tanah. Di gardu induk di wilayah Sidoarjo juga menggunakan saluran kabel atas tanah dan bawah tanah.Banyak keuntungan yang didapatkan dengan penggunaan kebel atas tanah dan bawah tanah, selain dari segi estetika juga dari segi kualitas konduktor yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.  Apa itu jaringan atas tanah dan bawah tanah?
2.  Bagaimana macam-macam kabel atas tanah dan bawah tanah?
3.  Apa kelebihan dan kekurangan jaringan atas tanah dan bawah tanah?
                                                                                                                  
1.3 Tujuan
            Adapun tujuan dalam makalah ini adalah:
1.       Dapat mengetahui jaringan atas tanah dan bawah tanah.
2.       Dapat mengetahui macam-macam kabel atas tanah dan bawah bawah tanah.
3.       Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jaringan atas tanah dan bawah tanah.

1.4 Manfaat
             Adapun manfaat dari makalah ini adalah :
1.    Memberikan pengetahuan mengenai jaringan atas tanah dan bawah tanah.
2.    Memahami macam-macam kabel atas tanah dan bawah tanah.
3.    Memahami kelebihan dan kekurangan jaringan atas tanah dan bawah tanah.





BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Transmisi (Jaringan)Atas Tanah
Sesuai dengan namanya atas tanah,maka jaringan ini memang dipasang di atas tanah, dengan cara menggantungnya pada tempat-tempat ketinggian berupa tiang-tiang telepon, atau jenis penggantung lainnya. Jaringan atas tanah ini dapatberupa :

Gambar 2.1: Media Transmisi Yang Dipakai Dalam Telekomunikasi


2.1.1        Open Wire ( Kawat Terbuka )
Saluran kawat terbuka (Open Wire) ini sering kita temui berupa kawat tanpa pembungkus (telanjang) yang digunakan untuk saluran penghubung antara pesawat telepon dengan sentral telepon, terutama dikota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit.

JaringanAtas Tanah
·           Open Wire
·           Berisolasi
·           Koaksial
·           Serat Optik
 


Sentral telepon yang menggunakan open wire ini biasannya berupa system manual (belum otomat). Seperti sentral LB-Lokal  Batere dan CB-Central
Batere ).
Namun open wire ini masih sering kita lihat sepanjang jalan raya arah keluar kota (saluran interlokal) guna menghubungkan kota-kota kecamatan dengan ibu kota kabupaten di berbagai daerah.


Selain untuk menghubungkan sentral dengan pesawat telepon , saluran kawat terbuka banyak digunakann untuk keperluan :
·            Saluran pencatu listrik (feederline) pada sistem radio frekuensi tinggi (HF). Yaitu untuk menghubugkan pesawat pemancar dan pesawat penerima dengan antena;
·            Saluran pada sistem hubungan OWC (open wire carrier) yang dapat meyalurkan sampai 12 kanal percakapan telepon, dengan menggunakan pesawat Z12F.

2.1.2        Kabel Berisolasi
Kabel berisolasi, merupaann kumpulan urat-urat kabel tembaga (metal) yang terbungkus dengan bahan isolator, tersusun dalam unit pasangan (pair unit) atau unit dua pasangan (unit quad) yang terdapat dalam satu selubung kabel. Kabel seperti ini dipakai sebagai saluran penghubung antara pesawat  telepon/telex/facsimile pelanggan ke sentral telekomunikasi.

Gambar 2.4  Perbaikan Kabel Atas Tanah
Pemasangan kabel berisolasi ini biasanya digantung pada tiang telepon. Sehingga ianya disebut juga sebagai kabel gantung (overhead cable) atau drop wire. Pemberian isolasi kabel tersebut dimaksudkan untuk menghindarkan saluran dari gangguan listrik,pengaruh cuaca. Perkaratan (korosi)petir dsb.Kabel berisolasi yang digantung diatas tiang telepon itu disebut juga sebagai kabel atas tanah.
Dewasa ini macam kabel atas tanah berisolasi ini banyak dijumpai dalam kota, juga sepanjang jalan arah keluar kota untuk mencatu pesawat telepon pelanggan. Isi kabel gantung tersebut diberi kode warna, untuk membedakan dalam cara penyambungannya ke pesawat telepon pelanggan .kode kode warna tersebut, biasanya terdiri dari  lima macam, yaitu :

a)          Biru-merah;
b)         Kuning-putih;
c)          Hijau-putih;
d)         Coklat-putih; dan
e)          Hitam-merah.




2.1.3        Kabel Koaksial
Dengan semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi, kini mulai banyak dipakai kabel koaksial.Kabel jenis ini pada umumnya dipakai untuk saluran yang membtuhkan kapasitas lebih besar dibandingkan dengan kabel berisolasi. Kabel koaksial digolongkan ke dalam kabel berinti  kecil dan kabel berinti standar (dilihat dari diameter konduktornya). Kabel jenis koaksial ini pada umumnya digunakan untuk media penyalur yang banyak memerlukan kapasitas.Seperti pada system jalur simpang (spur route) yang menghubungkan stasiun radio gelombang mikro (microwave) dengan sentral telepon disekitarnya.




2.1.4        Kabel Serat Optic
Kabel serat optic merupakan teknologi baru dalam jaringan telekomunikasi.Sifat-sifat electris gelas yang dipakai untuk membuat jenis serat optic mempunyai pengaruh yang menentukan, seperti diameternya yang kecil.


Bersifat rapuh, sukar dipotong seperti kabel logam biasa, dsb. Untuk mengurangi kelemahan tersebut,maka serat optic dibuat dalam bentuk kabel dan memperkuatnya dengan berbagai macam bahan penyangga dan selubung (jacket). Seperti terlihat pada penampang kabel berikut :



Pembungkus kabel ini berbentuk selubung pipa baja. Pipa ini akan memperkecil kerugian  (loos) bengkokan, dan mengatur batas pembengkokan yang dizinkan. Selain itu mantel pembungkus ini jga dapat melindungi serat dari pengaruh cuaca sekitar.Seperti kelembaban, panas dan hujan. Di Negara kita penggunaan kabel serat optic ini sudah dimulai sebagai media penyalur berita telekomunikasi, treutama dtalam kota dan antar kota terdekat yang amat padat lalu lintas telekomunikasnya.




2.2  Beberapa Keuntungan Dan Kerugian Transmisi Atas Tanah :
*      Keuntungan :
1). Pemasangan lebih mudah dibandingkan dengan sistem hantaran kabel bawah tanah.
2). Pemeliharaan jaringan lebih mudah dibandingkan dengan sistem kabel bawah tanah.
3). Biaya pemasangan jauh lebih murah.
4). Lokasi gangguan langsung dapat dideteksi.
5).Mudah untuk perluasan jaringan.

*      Kerugian :
1). Mudah mendapat gangguan
2). Pencurian melalui jaringan mudah dilakukan


2.3Transmisi (Jaringan) Bawah Tanah
Kabel bawah tanah ini, tentu saja menuntut isolasi yang lebih baiK, tahan air, tahan kelembaban, dswb.Kabel bawah tanah ini dapat dibedakan lagi atas beberapa macam, seperti terlihat bdalam bagan di bawah.


·  Tanam langsung
·  Kabel duct
·  Kabel laut
 



2.3.1        Kabel Tanam Langsung
Untuk menanam kabel secara langsung dilakukan dengan cara menggali selokan terlebih dahulun untuk menempatkan kabel yang bersangkutan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menanam kabel dalam selokan yang sudah digali tadi dan menimbunnya.

Jaringan bawah tanah ini direntangkan mulai dari kantor telepon sampai  ke lokasi (calon) pelanggan. System jarigan bawah tanah ini merupakan system jaringan yang biayanya mahal dibandingkan dengan jaringan atas tanah.Karena itu pelaksanaannya haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu, baik teknis maupun ekonomis serta dapat dipertanggung jawabkan.

Konstruksi jaringan bawah tanah ini  umumnya terdiri dari sejumlah kawat penyalur arus listrik, yang sesamanya diisolir (sekat), kemudian diikat berkelompok dan dibungkus oleh selubung timah hitam (load mantel).

2.3.2        Kabel Duct (Duct Cable)
Cara pemasangan kabel bawah tanah yang kedua adalah dengan memasukkan kabel tersebut kedalam pipa (duct), dan pipa ini ditanam di bawah permukaan tanah kemudian dicor beton di atasnya. Pipa duct (polong) ini terbuaty dari pipa paralon yang tahan terhadap air dan kelembaban tanah. Biasanya dari kantor (sentral) telepon sudah disiapkan jalur-jalur mana yang akan dilewati oleh kabel duct ini. Pada jjarak-jarak tertentu dibuat lubang-lubang sambung (mand-hole) atau hand-hole, yang juga merupakan tempat-tempat penarikan kabel.Jarak antara dua man-hole biasanya sekitar 200 meter. Manhole ini juga berfungsi sebagai petugas-petugas memperbaiki kabel duct tersebut bila terjadI gangguan.


Dilihat dari segi penyediaan dana, jelas system ini memerlukan biaya  yang amat besar. Tetapi ditinjau dari jangka panjang, maka keuntungan system kabel duct ini cukup besar, terutama untuk pengembangan jaringan lebih lanjut di masa datang.Bila ada pengembangan, kita tidak perlu lagi membuat galian. Baru seperti kabel tanam langsung.disamping itu keselamatan kabel lebih terjamin karena ditempatkan dalam pipa dan dicor beton, sehingga kabel tidak lagi memerlukan pelindung mekanis  seperti pada kabel tanah tanam langsung.




2.3.3        Kabel Laut (Submarin Cable)
Disampng kedua macam kabel  bawah tanah diatas, dikenal lagi kabel bawah tanah berupa kabel laut, yang ditanam atau dipasang dibawah permukaan laut. Kabel laut merupakan sejenis kabel berisolasi kuat untuk keperluan menyalutrkan berita-berita telekomunikasi.



Kabel laut biasanya dilengkapi dengan pengeras (amplifier) yang banyak jumlahnya.Kabellaut inilah yang sebelim perang dunia kedua, dapat menghubungkan Australia Inggris, atau amerika serikat dengan benua eropa.
Sejak tahun 1980 negara kita telah mengoperasikan system kabel laut ini untuk menghubungkan Jakarta dengan singapura, yangb nantinya direncanakan menghubungkan Negara-negara ASEAN. System komunikasi melaluib kabel laut ini dengan dengan SKKL ( System Komunikasi Kabel Laut).


Negara kita telah memiliki jaringan transmisi kabel laut (SKKL).Setelah diresmikannya jaringan SKKL (Maret 1992) yang menghubungkan Surabaya-Banjarmasin oleh menteri Parpostel.Panjang kabel yang direntangkan pada kedalaman 300 meter di bawah permukaan laut jawa itu, adalah 385.33 kilo meter.SKKL yang ditanamakan di bawah laut itu buka terbuat dari kabel koaksial seperti biasanya, tetapi dari serat optic yang mempunyai keunggulan baik mutu ataupun kapasitas salurnya. SKKL ini jelas akan melengkapi atau saling menunjang dengan system lainnya (troposcatter, SKSD,dsb). Sehingga mempertangguh System Telekomunikasi Nasional.

SKKL Surabaya-Banjarmasin ini berkapasitas 3.840 kanal.Sepanjang bentangnya terdapat 6 repeater (penguat).Disamping menambah sarana transmisi satelityang sudah ada. Telkom juga menggelar SKKL ke Makassar,Ambon dan Biak, sehingga terbentuk jaringan transmisi kabel serat optic antara Jakarta-Jayapura (Papua).
Kebutuhan akan pelayanan jasa telekomunikasi yang cepat, murah dan dapat diandalkan memaksa Indonesia membangun system telekomunikasi atau system media transmisi yang saling mendukung sesamanya.

2.4     Keuntungan Dan Kerugian Transmisi Bawah Tanah:

a.     Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb.
b.    Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi,
c.     Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang,
d.    Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara,
e.     Ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan.
f.     Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi bisa diabaikan.
g.    Tidak ada gangguan akibat sambaran petir, angin topan dan badai.
h.    Keandalan lebih baik.
i.      Tidak ada korona.
j.      Rugi-rugi daya lebih kecil.
k.    Menciptakan keindahan tata kota.

*      Kerugian :
a.       Harga kabel yang relatif mahal
b.      Gangguan yang terjadi bersifat permanen
c.       Tidak fleksibel terhadap perubahan jaringan
d.      Waktu dan biaya untuk menanggulangi bila terjadi gangguan
lebih lama dan lebih mahal
e.       Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengan saluran udara,
f.       Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik
g.      gangguan tidak mudah (susah),
h.      Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam di
i.        dalam perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui.
j.        Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir,
k.      desakan akar pohon, dan ketidakstabilan tanah.
l.        Biaya pemakaian lebih besar atau lebih mahal.
m.    Sulit mencari titik kerusakan bila ada gangguan.







BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
        Jaringan atas tanah adalah jaringan yang dipasang di atas tanah, dengan cara digantung pada ketinggian tertentu menggunakan tiang-tiang telepon, atau media penggantung yang lain. Kabel atas tanah ini di bedakan atas beberapa macam, yaitu :
Ø  Open Wire (Kawat Terbuka)
Ø  Kabel Berisolasi
Ø  Kabel koaksial
Ø  Kabel Serat Optik
Keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu jaringan atas tanah adalah Pemasangan lebih mudah dibandingkan dengan sistem hantaran kabel bawah tanah, pemeliharaan jaringan lebih mudah dibandingkan dengan sistem kabel bawah tanah, dsb.Sedangkan kerugiannya yaitu,mudah mendapat gangguan dan pencurian melalui jaringan mudah dilakukan.
Jaringan bawah tanah adalah saluran distribusi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang ditanam didalam tanah.Kabel bawah tanah ini di bedakan lagi atas beberapa macam, yaitu :
Ø  Tanam Langsung
Ø  Kabel Duct(Duct Cable)
Ø  Kabel Laut (Submarine Cabel)

Keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu jaringan bawah tanah adalah bebasnya kabel dari gangguan pohon, sambaran petir maupun dari gangguan manusia, sedangkan kerugiannya yaitu, Harga kabel yang relatif mahal,gangguan yang terjadi bersifat permanen, tidak fleksibel terhadap perubahan jaringan, waktu dan biaya untuk menanggulangi bila terjadi gangguan lebih lama dan lebih mahal, dsb.


3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dalam detail dalam menjelaskan tentang pokok materi diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.


DAFTAR PUSTAKA

v Suwarno, La Ode,2017, Jaringan Bawah Tanah Dan 
Dasar Laut, [online] , (https://suwarnoode.blogspot. co.id/2017/05/jaringan-bawah-tanah-dan-dasar-laut.html, diakses pada tanggal 27 Maret 2018).



v Barka, Kost, 2016,  Penanaman Jaringan Fisik Sistem
                   Telekomunikasi X SMK, [online],
(https://kosbarka  foundation. blogspot.co.id /2016/16/07/ penanaman-jaringan-fisik.html, diakses pada tanggal 27 Maret 2018).